Kamis, 20 Maret 2014

Pengertian BIOS dan fungsinya

BIOS (Basic Input Output System)   


BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS 

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

MENU-MENU PENGATURAN PADA BIOS

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password,
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.

KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.


CARA MEMPERBAIKI KERUSAKAN BIOS

1. Tidak dapat boot dari CD/DVD RW
2. Hardisk tidak terdeteksi (berarti juga tidak dapat boot dari hardisk)
3. Usb Flashdisk terdeteksi dan dapat boot dari flashdisk meskipun tidak lancar (harus boot berulang-ulang agar dapat sesekali boot lewat flashdisk).
Strategi penanganan :
1. Karena kondisinya dapat boot lewat flashdisk, maka kita akan memanfaatkan hal itu untuk memflash biosnya.
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
1. Siapkan BIOSCDRC19.iso bebas didistribusikan atau dimodifikasi, bisa anda download disini.
2. Siapkan file bios (untuk acer notebook 4315 Bios v1.16.zip dapat diperoleh di http://www.acer.com) atau sesuaikan dengan type motherboard/ laptop anda.
3. Siapkan Yumi (Your universal multiboot installer), dapat diperoleh di http://www.pendrivelinux.com bebas di distribusikan atau bisa anda download disini..
4. Satu buah flashdisk berkapasitas 512mb atau lebih.
Langkah-langkahnya :
1. Masukkan flashdisk, lalu jalankan Yumi, pilih drive flashdisk dan sebaiknya centang di bagian format.
2. Pada menu pilihan ISO pilih Unlisted iso lalu browse dimana kita menyimpan file BIOSCDRC19.iso.
3. Setelah itu klik CREATE, apabila ditanyakan apakah ingin menambahkan other distro, pilih saja NO.
4. Setelah prosesnya selesai, extract data Bios v1.16.zip, lalu copy ke flashdisk :
- ACERACDC.EXE
- BIOS.bat
- phlash16.exe
- VV2-116.ROM
- VV2-116.WPH
5. Sekarang semuanya telah siap, langsung saja tancapkan flashdisk ke laptop, lalu usahakan agar dapat boot lewat flashdisk (misalnya tekan esc, f2 dan lain-lain).
6. Saat berhasil memboot Yumi, maka akan ditampilkan menu yang tidak terlalu banyak, silahkan pilih boot other isos, lalu pilih BIOSCDRC19.iso lalu tekan enter .
7. Apabila semuanya berjalan dengan baik seperti diatas, maka silahkan ketik C: untuk berpindah directory. Ketik lagi dir lalu periksa apakah kita sudah berada pada directory yang memuat bios.bat. Apabila file tersebut ditemukan, maka langsung jalankan saja dengan mengetikkan bios.bat. Apabila semuanya lancar, maka prosesnya akan segera berlangsung, tunggu hingga selesai. Apabila telah selesai, maka silahkan restart sesuai petunjuk yang muncul atau tekan dan tahan tombol power hingga shutdown.
8. “Sukses” kita telah berhasil.
Catatan :  Saya sukses melakukan ini pada device acer notebook 4315. Untuk device yang berbeda, saya fikir kita tinggal menyesuaikan file biosnya. Jadi BIOSCDRC19.iso tetap bisa kita pergunakan untuk semua type komputer/ laptop/ notebook /motherboard.